Saat saya masih SMA muncul
pikiran untuk apa kita belajar matematika,
buat apa kita belajar sosiologi, buat apa kita belajar antropologi, toh
semua pelajaran yang kita dapatkan di sekolahan tidak digunakan ketika kita
masuk menjadi tenaga pabrik rokok, mau giling harus dengan rumus 2x – 3y2,
atau kita mengerti dan memahami kebudayaan merokok?, penemu rokok?, atau kita
harus melihat strata sosial dilingkungan kerja untuk produktivitas?, jelas gak mungkinlah + alay gitu looh. apalagi bahasa inggris ketika sebagai tenaga Mbatil
(Finishing produksi Sistem Kerja Tangan) di pabrik rokok bicara dengan mandor
(pengawas) dengan bahasa inggris, malah dapat teguran teman "asal british lu".
Kemudian ketika kita berangkat
sekolah berpamitan mendapat pesan dari orang tua “sekolah sing sregep yo lee, men entok kerjaan” yang artinya sekolah
yang rajin ya nak, agar nanti mudah mendapatkan pekerjaan. Doktrin yang sangat mendalam
sampai masuk kedalam alam bawah sadar kita yang menyebabkan bangunan konsep
pemikiran yang kuat, Sehingga ketika kita lulus harus mendapatkan pekerjaan, dan
jika tidak mendapatkan pekerjaan akan malu di lingkungan. Phobia semacam
itu yang menyebabkan kita tidak leluasa dan berada dalam kondisi tertekan
sehingga pemikiran yang seharusnya dapat kita optimalkan menjadi terpenjara
dalam keadaan tersebut. Namun apakah benar bahwa konsep belajar dan pendidikan
itu bertujuan hanya mendapatkan pekerjaan saja?,
Menurut Ernest R. Hilgard dalam
(Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya
berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
Gagne dalam bukunya The
Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang
diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari
sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan
yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau
latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau
perilaku yang bersifat naluriah.
Moh. Surya (1981:32), definisi belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa
pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.
Belajar adalah perubahan yang
relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman
atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara
stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat
menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting
adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
Menurut M.J. Langeveld ;
pengertian Pendidikan adalah merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia
yang belum dewasa kepada kedewasaan. Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk
melaksanakan tugastugas hidupnya, agar bisa mandiri, akil-baliq, dan
bertanggung jawab secara susila. Pendidikan adalah usaha mencapai
penentuan-diri-susila dan tanggung jawab.
Driyarkara mengatakan bahwa didefinisikan
Pendidikan adlah sebagai upaya memanusiakan manusia muda atau pengangkatan
manusia muda ke taraf insani. (Driyarkara, Driyarkara Tentang Pendidikan,
Yayasan Kanisius, Yogyakarta, 1950, hlm.74.)
Menurut Stella van Petten
Henderson Pendidikan merupakan kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan
insani dengan warisan sosial. Kohnstamm dan Gunning (1995) : Pendidikan adalah
pembentukan hati nurani. Pendidikan adalah proses pembentukan diri dan
penetuan-diri secara etis, sesuai denga hati nurani.
Aducation is all one with
growing; it has no end beyond itself. (pendidikan adalah segala sesuatu
bersamaan dengan pertumbuhan; pendidikan sendiri tidak punya tujuan akhir di
balik dirinya). John Dewey (1978)
Menurut H.H Horne Dalam
pengertian luas, pendidikan merupakan perangkat dengan mana kelompok sosial
melanjutkan keberadaannya memperbaharui diri sendiri, dan mempertahankan
ideal-idealnya. Carter V. Good Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan
seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya.
Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang
terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial
dan mengembangkan kepribadiannya.
Sedangkan menurut Thedore
Brameld Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan
perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang
baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam masyarakat. Jadi pendidikan
adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang berlangsung di dalam
sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang memungkinkan
masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi
pendidikan ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal
yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar
sekolah).
Pengertian belajar di atas dapat
disimpulkan bahwa proses Belajar adalah usaha yang dilakukan tiap individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk
mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.
Pengertian Pendidikan adalah
suatu proses yang lebih luas daripada proses yang berlangsung di dalam sekolah.
Dalam proses pendidikan terselip pesan untuk tetap melangsungkan keberadaan
masyarakat dengan cara meyakinkan dan mengembangkannya. Proses pendidikan formal
tidak bisa lepas dari pendidikan Informal namun harus tetap terhubung.
Pengertian di atas menjelaskan
bahwa proses belajar tidak hanya berhenti di bangku sekolahan saja namun harus
tetap dikembangkan dengan pola yang pragmatis dan kaku. Dalam proses belajar
atau pendidikan terselip pesan filosofi yang harus gali, missal ketika kita
belajar matematika kita tidak hanya sebatas menghitung dan menghitung,
pelajaran matematika yang diberikan kepada kita saat sekolah itu melatih kita
untuk dapat menyelesaikan masalah dengan kesabaran dan kecintaan. Proses belajar yang di peroleh
adalah simulasi yang menyebabkan kita untuk berkembang dan trus berkembang.
0 komentar:
Posting Komentar