Selasa, 14 Januari 2014

NIKAH ITU BUKAN PERKARA MUDAH TAPI JANGAN DIPERSULIT, DAN BUKAN PERKARA SULIT TAPI JANGAN DIPERMUDAH


Ndak jadi ahhh Kabur.....

Memasuki kepala 3 atau usia 30 an pada umumnya di Indonesia sudah menikah, apalagi untuk perempuan, serasa menjadi aneh bila seorang perempuan di usia tersebut belum menikah, bisik – bisik tetangga semakin santer terdengar dan akan menjadi bahan omongan ibu – ibu saat belanja sayur, itulah yang terjadi di masyarakat kita. Namun karena alasan karir dan prestisius pendidikan terkadang menikah menjadi prioritas selanjutnya.

Bagi seorang laki – laki dengan bertambahnya usia menikah menjadi pertimbangan dan pertimbangan, dan bahkan menikah dianggapnya menjadi beban. Kondisi perekonomian sekarang yang dirasa berat, menikah dijadikan momok yang menakutkan, bayangan kebutuhan hidup anak istri, kebutuhan harian, serasa isi kedondong yang tertelan di tenggorokan yang menyebabkan sesak nafas dan muka menjadi membiru, dan kemudian berteriak tidakkkkkkkkkk……….. merried pobia.
Sebagian memilih untuk mengunakan nalar deduktif mempersiapkan segalanya dengan berkarir untuk membeli rumah, mobil, dan memiliki tabungan yang banyak, tidak ada salahnya berpikiran seperti itu. Namun jika di lihat secara hitungan matematis dengan pemikiran tersebut kapan akan menikah???. Coba kita hitung, untuk membeli rumah di perumahan tipe kecil saja sekarang harganya Rp 125.000.000,-  belum ada perabotnya. kalau tanah sekarang per mater rata Rp 200.000 agak pinggir kalau dekat dengan kota bisa per mater Rp 500.000 – Rp 1000.000 ini untuk ukuran kota kecil kalau kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya berapa Brew……???.
Mobil sekarang sudah ada program mobil murah minimal harganya Rp 80.000.000, kaca jendela engkel (Putar tangan), kaca sepion geser Manual (buka kaca jendela geser keluar dalam) emang angkot brew…, sedangkan yang bagus Rp 130.000.000, kalau mau mobil standar baru Rp 190.000.000 lumayan mobil keluarga bisa 8 orang.
Selepas kuliah usia rata adalah 23 tahun kemudian bekerja selepas kuliah rata – rata pekerjaan adalah Sales atas executive muda (account officer) marketing bank itu yang rata dengan gaji maksimal Rp 1.500.000 itu untuk kota bukan metro politan, biasanya malah Rp 1.250.000, kalau yang ambil jurusan pendidikan biasanya malah mengabdi atau menjadi tenaga Honorer di sekolahan negeri dengan gaji tidak lebih dari  Rp 500.000, ini yang namanya pengangangguran legal, atau bahkan dengan gaji akhirat (ucapan terimakasih dan pahala) tanpa gaji sepeserpun yang penting kelihatan keluar dari rumah ada aktivitas. Kalau kita melihatnya seperti itu paling tidak kita bisa mendapatkan kenaikan gaji antara Rp 2.000.000 – Rp3.500.000 setelah sepuluh tahun untuk yang Sales/ AO Bank. Artinya usia saat mendapat gaji tersebut adalah setelah berusia 33 tahun. Wadauuu….. ndak kerasa brew uda klewat 3 tahun. Parah lagi untuk yang abdi Negara (Ngabda – ngabdi) dapat gaji tersebut kapan???.
Coba kita hitung untuk mendapatkan rumah tipe 21 Rp 125.000.000 dan mobil standar Rp 190.000.000 jika di total menjadi Rp 315.000.000. kalau dibagi dengan gaji standar Rp 1.500.000 berarti ketemunya adalah 210 bulan kalau tahun berarti 17.5 tahun.
Ini untuk mimpi Rumah dan mobil, missal nikah biaya yang dikeluarkan untuk administrasi KUA katanya gratis tapi paling tidak kita hitung saja Kecuali Bapaknya menjadi ketua RT dan Pegawai Pencatat Pernikahan, biaya administrasi Rp 200.000 belum termasuk biaya calaon istri, Pengajian khajatan minimal Rp 1.500.000 untuk 150 orang, ayam sayur di potong 6 hahaha, atau pakai nampan (kepungan), emang orang meninggal jugrug gunung, kita ambil anggaran standart Rp 3.000.000 untuk makan snack plus rokok, . kalau nikah untuk cukup sederhana siapkan saja anggaran  Rp 25.000.000 kalau yang agak bagus siapkan saja anggaran Rp 30.000.000 sudah termasuk seserahan untuk calon istri sekali lagi itu untuk kota kecil kalau kota besar, dan itu juga untuk local bukan Roaming ( luar kota) minimal 2 kali lipat.
Nah untuk mimpi rumah dan mobil plus acara nikah bisa berapa tahun lagi brew………bisa – bisa 50 tahun baru nikah wadauuuuuuuuu…….
Kalau sekarang udah punya tabungan Rp 10.000.000 dan belum berani menikah masih menunggu 10 tahun atau bahkan 20 tahun lagi harga sudah berubah lagi brew……ingat itu……
Kalau sudah selama itu masih menunggu dan anda sudah punya pacar mungkin anda sudah masuk UGD kena gagar otak sebelum terlaksana menikah, karena bokapnya cewek kamu sudah mukul kepalamu karena memPHP anaknya, ajian Ansor (Angin Surga/Janji Palsu) sudah tidak bisa lagi.
Untuk yang belum punya pacar cari dulu brew……uda nabung siap nikah calon istrine tidak ada bisa parah lagi brew…..bisa masuk RSJ
Nah tu Sedihkan, Lu Sih sukanya mem PHP tyuz
Nikah itu bukan perkara mudah tapi jangan dipersulit, dan bukan perkara sulit tapi jangan dipermudah, kalau dipermudah malah jadi hobi nikah. Nikah itu perkara baik kenapa harus banyak pikir (hal buruk itu dilakukan tanpa berpikir dan hal baik dipikir) Contohnya mau mencuri masak harus mikir dosa, mikir ketangkap Polisi, ngak kan  harus diganti tu mindset nya……
Tentukan konsep nikah dan konsep acara pernikahan, kalau memang kantong tipis ya di sesuaikan dengan kemampuan jangan dipaksakan, karena nikah itu intinya adalah setelahnya bukan pas acaranya.

Sekarang buka dompetmu lihat rekeningmu dan tutup kembali tidak usah galau bacalah bismillah dan Sholat Hajat sebelum tidur dan juga tahajut di 1/3 malam, tentukan langkahmu dan baca bismillah, niatkan Hatimu untuk menikah menjadi Ibadah. Illahi anta maqsudi Waridloka madlubi.

 
TBC (To Be Countinue)……..,

0 komentar: