بسم الله
الرحمن الرحيم
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
Pada
zaman pemerintahan Khalifah Umar bin
Khattab, ada seorang pemuda yang bekerja sebagai pengembala kambing.
Pemuda tersebut adalah seorang hamba sahaya yang amanah dan jujur. dia hidup
sebatang kara, Dia menjaga kambing-kambing tersebut dengan baik dan amanah
seolah-olah kambing kepunyaan sendiri.
Kemudian,
suatu hari Amirul Mukminin Umar bin Khattab ditemani Abdullah bin Dinar
berjalan bersama dari Madinah menuju Makkah. Di tengah perjalanan beliau
bertemu dengan anak gembala. Lalu timbul dalam hati Khalifah Umar untuk menguji
sejauh mana kejujuran dan keamanahan si anak gembala itu.
Khalifah
Umar pun mendekati pemuda pengembala itu, seraya berkata: " Sungguh banyak kambing yang kamu pelihara, lagi pula sangat bagus
dan gemuk-gemuk semuanya. Oleh karena itu kamu juallah kepadaku. Saya
menginginkan seekor darinya yang gemuk dan bagus."
Mendengar
kata-kata demikian, pengembala tersebut menjawab: "Kambing-kambing ini
bukanlah milik saya, tetapi milik majikan saya. Saya hanyalah seorang hamba dan
pengembala yang mengambil upah saja."
Umar
bin Khattab berkata lagi, ''Katakan saja
nanti pada tuanmu, kambing itu dimakan serigala.''
Anak gembala tersebut diam sejenak, ditatapnya wajah Amirul Mukminin, lalu keluar dari bibirnya perkataan yang menggetarkan hati Khalifah Umar, ''Fa ainallah?''… ''Fa ainallah?''…(Dimana Allah? Dimana Allah?”) anak itu mengulang-ulang. (Kurang lebih maknanya adalah, ''''Jika Tuan menyuruh saya berbohong, lalu di mana Allah? Bukankah Allah Maha Melihat? Apakah Tuan tidak yakin bahwa siksa Allah itu pasti bagi para pendusta?"")
Anak gembala tersebut diam sejenak, ditatapnya wajah Amirul Mukminin, lalu keluar dari bibirnya perkataan yang menggetarkan hati Khalifah Umar, ''Fa ainallah?''… ''Fa ainallah?''…(Dimana Allah? Dimana Allah?”) anak itu mengulang-ulang. (Kurang lebih maknanya adalah, ''''Jika Tuan menyuruh saya berbohong, lalu di mana Allah? Bukankah Allah Maha Melihat? Apakah Tuan tidak yakin bahwa siksa Allah itu pasti bagi para pendusta?"")
Umar
bin Khattab adalah seorang khalifah, pemimpin umat yang sangat berwibawa lagi
ditakuti, dan tak pernah gentar menghadapi musuh. Akan tetapi, menghadapi anak
gembala itu beliau gemetar, kagum, sekaligus bahagia memiliki rakyat yang taat
kepada Allah SWT. Singkat cerita anak gembala itu di merdekakan dan di hadiahi
kambing untuk di pelihara.
Begitu
juga dengan Puasa, Puasa itu melatih diri kita untuk meningkatkan IKHSAN Dalam
istilah Islam,
Ihsan berarti seseorang yang menyembah Allah seolah-olah ia
melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu membayangkan melihat-Nya, maka orang
tersebut membayangkan bahwa sesungguhnya Allah melihat perbuatannya.
Ibadah
puasa tidak seperti ibadah lainnya seperti sholat, zakat, dan haji. Orang melakukan
sholat dapat dilihat, zakat bisa dilihat apalagi Haji malah dilihat-lihatkan. Puasa
itu adalah ibadah unik secara lahiriyah tampak orang itu puasa tapi bisa juga
seorang tersebut tidak puasa, karena ibadah puasa itu sebenarnya hanya orang
yang puasa dan Allah yang tahu.
“Hai orang2 yang beriman, diwajibkan bagimu
berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan pada orang2 sebelum kamu. Mudah2an kamu
bertakwa” (Al -Baqarah:183)
Ayat
ini bertujuan untuk menjadikan manusia bertaqwa, sebagaimana kita tahu bahwa
taqwa bentuk kepatuhan hamba kepada sang kholiq (pencipta). Dengan diawali
Ayat ini menunjukkan perintah kepada orang yang
beriman (Percaya) untuk menjalankan puasa, dan jika puasa itu dijalankan
sebenarnya maka orang tersebut termasuk bertaqwa, puasa yang sebenarnya itu
tidak hanya menahan lapar dan haus. Tapi juga menjaga dari hal – hal yang dapat
membatalkan puasa karena allah selalu melihat keberadaan kita.
Dengan
menempatkan Romadhon sebagai bulan untuk mencari ilmu kita perlu untuk
membenahi diri dan meningkatkannya setelah Romadhon tahun ini dan semoga kita
menjadi Manusia yang beruntung karena di tahun depan kita lebih baik dari tahun
ini, dan semoga saja rasa IKHSAN selalu ada dalam diri kita sehingga kualitas
hidup, kualitas kinerja juga meningkat tanpa harus diawasi pimpinan karena
Allah selalu melihat kita. Dan semoga saja Allah memberikan Ridlonya kepada
kita Amin………
والسلام عليكم و رحمة الله و
بركاته
Khafidl dalam kultum harian di Masjid Al Fadillah
0 komentar:
Posting Komentar