Memiliki buah hati adalah salah
satu tujuan dari pernikahan, karena setiap orang yang menikah pasti bertujuan
untuk memiliki buah hati atau keturunan. Hal yang dinanti seorang wanita
adalah saat – saat melahirkan dan memiliki anak. karena seorang wanita merasa
bahwa dia adalah wanita seutuhnya setelah melahirkan.
Namun acapkali setelah melahirkan
anak pertama kebanyakan pasangan muda masih binggung harus bagaimana dalam hal
memberikan pendidikan kepada anak (bayi). Anak tidak bisa hanya dibiarkan
tumbuh kembang perlu adanya respos atau stimulus yang diberikan agar pertumbuhan anak bisa maksimal.
Dari hasil penelitian untuk
memaksimalkan kepandaian, stimulasi harus diberikan sejak tiga tahun pertama
dalam kehidupannya, semakin muda anak diberikan latihan – latihan yang dapat
mengembangkan pertumbuhan otaknya, semakin pintar ia kelak. Memulai latihan
pada usia 5 tahun boleh dikatakan sangatlah terlambat.
Secara faktual dapat dihitung bahwa
lebih dari separuh dari jumlah 100 ribu sel yang diperkirakan terdapat didalam
gen manusia dipergunakan untuk memproduksi sel –sel otak. Bayi yang baru lahir
mempunyai miliyara sel otak. Jauh lebih banyak dari yang mereka dapatkan pada
usia tiga tahun dan dua kali lebih banyak dari sel – sel otak orang dewasa.
Rangsangan panca indra dapat
mempengaruhi pertumuhan sel otak dan juga mempunyai andil untuk membuat sel –
sel itu tumbuh atau mati. Seorang bayi yang tidak pernah mendengarkan suara dan
musik, meraba, merasakan sentuhan, mencium, melihat, lama kelamaan sel otanya
akn lemah dan kemudian mati.
Stimulasi lingkungan terhadap
perkembangan otak jauh lebih rumit dari yang diperkirakan. Rangsangan dari luar
mempengaruhi sel – sel otak, simpul – simpul yang menghubungkan sel – sel
tersebut mengatur bagaimana simpul –simpul itu saling bekerja dan menghubungkan
sel – sel tersebut. Seorang dewasa didalam otaknya mempunyai daerah abu – abu
seukuran kacang walnut yang beratnya kurang lebih satu kilogram yang terdiri
dari milyaran sel otak dan triliyunan simpul saraf otak (jumlah ini
bervariasi tergantung apakah sejak lahir ia mendapat stimulasi otak yang baik
dari lingkungannya). Stimulasi lingkungan ibarat pahatan yang membentuk sel –
sel otak sehingga otak dapat berkembang
dengan baik. Waktu sangat penting sehingga stimulasi yang dimulai sejak dini
untuk perkembangan fungsi saraf – saraf lainnya.
Rutin mendengarkan musik atau
lantunan alQur’an sejak bayi dengan pola atau ritme yang diulang – ulang akan
membuat kecerdasannya bertambah dan meningkatkan kemampuan belajarnya termasuk mengembangkan
logika, berfikir abstrak, kemampuan menginggat dan kreativitas.
Sebaliknya bila anak mengalami
stres pada usia – usia awal pertumbuhannya akan berpengaruh terhadap
perkembangan otaknya. Pengalaman tidak menyenangkan akan membekas lama dan cukup
memberikan efek mengubah komposisi sel di dalam otak. Anak yang dibesarkan
dalam lingkungan keluarga yang minim stimulasi berkurang kecerdasannya selama
18 bulan yang tidak mungkin tergantikan.
Para orang tua dan pengasuh anak
harus sadar apa yang dapat dan harus mereka lakukan untuk membuat anak atau si
kecil menikmati dan banyak mendapat manfaat dalam setiap perkembangannya.
Memberikan stimulasi pada anak memang kelihatannya mudah tapi butuh waktu.
Seorang anak membutuhkan waktu dan bimbingan yang banyak untuk membuat mereka
mempunyai sikap positif dalam belajar dan mengenal kehidupan.
Stimulasi yang tidak tepat seperti
berteriak, memperlakukan anak dengan kasar, sadisme menakut nakkuti anak, dan
selalu berganti – ganti pengasuh akan membuat sel –sel otak membentuk respons
yang salah sehingga kelak anak akan memberikan reaksi dalam segala hal dalam
bentuk negatif, seperti marah dan bentuk impulsif yang mengarah ke kekerasan.
Anak –anak ini juga akan mempunyai kesulitan dalam hubungan interpersona, prestasi
sekolah yang buruk dan sering kali membutuhkan bimbingan khusus. Penyia nyiaan,
kurang memberi perhatian menyebabkan anak memiliki gangguan perilaku. Struktur
otak pada anak – anak yang mengalami hal ini terlihat berlubang pada area
dimana sel – sel yang berhubungan dengan koordinasi, keterampilan, perasaan,
dan proses belajar seharusnya menutup penuh.
Riset medis membuktikan bahwa dua
pertiga bayi – bayi yang lahir prematur jumlah sel otak yang berhubungan
pemahaman jumlahnya di bawah rata – rata dan lebih separo memiliki perkembangan
motorik yang rendah. Namun dengan stimulasi yang tepat dan memadai, perkembangan
selanjutnya dapat sejajar dengan bayi – bayi yang lahir normal.
0 komentar:
Posting Komentar